Perjalanan gue ke ke gunung
padang cianjur ini terbilang sudah cukup lama, sekitar akhir tahun 2104. But
gue bakal review untuk kalian yang mau ngerencanain ke gunung padang biar ada
sedikit gambaran hehehe.... ngetrip gue ke gunung padang kali ini ditemenin
bareng sama keluarga gue yang notabene asli orang cianjur bisa dibilang jadiin
saudara buat jadi tour guide dadakan :D :D
Gue berangkat dari rumah orang
tua, nama daerahnya ciranjang yap terbilang agak unik namanya mungkin dulunya
banyak ranjang atau entahlah. Gue berangkat ke gunung padang dengan menggunakan
mobil yaa biar muat banyak juga karena kata saudara gue angkutan umum yang buat
kesana agak susah. Setelah sholat subuh dari ciranjang kita berangkat menuju
daerah warung kondang bisa dibilang sebagai pintu masuk buat ke gunung padang.
Dari sini jalan terbilang cukup sempit untuk mobil mungkin sangat nyaman kalo
naik motor dengan banyak pemandangan persawahan yang membentang luas
segeeeerrrr hijau hijau.
Sekitar 5 km sebelum di gunung
padang jalan sudah mulai menanjak, dan pada saat itu jalan masih cukup rusak
banyak bebatuan tapi katanya sekarang jalan sudah mulai diperbaiki. So tetep
jaga kendaraan dalam keadaan baik untuk dikendarai dari mesin, rem, ban, dan juga
bensin. Karena sepertinya susah untuk menemui bengkel di daerah atas ini.
Perkebunan teh adalah tanda sebentar lagi kita akan tiba di gunung padang,
disini pemandangnnya juga sangat oke ngeliat kota cianjur yang indah. For your
info kata penduduk setempat khusus mobil di hari sabtu minggu ga bisa naik
sampai ke atas jadi harus parkir dibawah, dan mereka sudah menyiapkan ojek ojek
yang sudah siap mengantarkan kita keatas (mungkin pemda setempat bisa mengolah
parkir yang memadai) sedangkan motor sih boleh boleh aja. Biaya parkir disini
sekitar 10rb/mobil dan pas gue dulu kesana belum ada yang namanya
retribusi-retribusi gitu, denger dari temen sih sekarang ada so bawa uang agak
lebih buat jaga-jaga.
Sampailah kita didepan pintu
masuk situs gunung padang, disini kita wajib bayar tiket 5rb/orang itu juga
sudah termasuk selempang yang dipakai dibadan kita (itu dipinjemin yaa guys
bukan dikasih so nanti pulangnya kalian balikin ke petugas hehe). Disini ada 2
jalur pendakian, yang pertama kita ditawarkan jalur dengan bebatuan yang cukup
besar besar disini untuk melangkahkan kaki lumayan sulit, yang kedua jalur
dengan bebatuan yang sudah ditata sedemikian rapih meskipun anak tangganya
lebih banyak ratusan dari jalur pertama. Gue bareng keluarga gue memutuskan
untuk menaiki yang jalur kedua menikmati setiap langkah kaki hehehe kasian juga
soalnya ada anak kecil kalo naik yang jalur pertama kita juga yang bakal repot.
Disini ada 2 tahapan, menurut
kuncen kuncen disana tahapan yang pertama ini adalah tempat buat menyambut para
tamu dan tempat istirahat dari prabu siliwangi. I don’t know is the truth or
not, tapi bisa diliat disini banyak bebatuan yang sangat sangat unik tertata
sangat rapih menyerupai kamar dan sebuah ruangan. Disini juga ada batu unik
bila dipukul akan mengeluarkan suara suara yang mempunyai nada khas, tapi saat
ini banyak batu yang tengah diteliti dan disimpan oleh badan observasi. Dari
sini juga kota cianjur sangat terlihat jelas pemandangannya yang bagus untuk
berfoto bersama dengan keluarga. Naik lagi ke tahapan yang kedua disana
terdapat jejeran jejeran batu yang berdiri dan satu tempat yang dikeramatkan,
menurut kuncen disana itu adalah makam dan biasa digunakan sebagai apa yaa
ibadah, minta doa, atau semacamnya. Karena waktu itu gue liat ada beberapa
orang bisa dibilang berbeda agama sedang melakukan ritual disana. Mungkin
sekian dulu review gue tentang situs megalite gunung padang cianjur......
EmoticonEmoticon